Rabu, 27 Februari 2013

Penyebab Dan Gejala Pada Saat Maag Kronis



Maag Kronis
Maag Kronis

Maag kronis  terjadi karena disebabkan iritasi yang terlalu lama pada lambung, penyebab iritasi itu bisa berupa penggunaan obat anti-inflammatory drugs (NSAID), infeksi bakteri Helicobakter pylori, refluks empedu kronis atau bisa juga karena degenarasi lapisan perut (biasanya terjadi pada usia lanjut). Pada saat terkena penyakit maag kronis, maka gejala yang muncul bisa berupa mual, muntah, kehilangan nafsu makan, gangguan pencernaan, BAB disertai darah dan sakit perut bagian atas.
Cara yang bisa anda lakukan untuk mencegah terjadinya penyakit maag kronis ini yaitu bisa berupa tidak makan – makanan yang dapat mengiritasi lambung (pedas, asam,rokok, kafein, alkohol atau aspirin), usahakan untuk buang air besar secara teratur, jangan terlambat makan atau makan berlebihan, dan makan sedikit2 tetapi sering.

Pemeriksaan Penunjang Yang Di lakukan Untuk Gejala Maag Kronis
Banyak orang yang menderita maag kronis dan tidak menyadari atau menunjukkan gejala nya. Jadi untuk mengetahui gejala maag kronis, dibutuhkan penunjang dari pemeriksaan. Pemeriksaan penunjang yang sering dilakukan yaitu EGD (esophagogastroduodenoscopy), hitung darah lengkap (CBC) untuk memperlihatkan anemia, biopsi untuk menunjukkan maag, uji feses untuk memeriksa darah di tinja serta pemeriksaan lainnya.
Pengobatan dilakukan sesuai dengan kondisi serta gejala yang timbul saat maag kronis. Dari waktu ke waktu penyebab – penyebab itu akan hilang. Ada obat – obat tertentu yang bisa menyebabkan penyakit maag, oleh karena itu pengkonsumsian obat tersebut harus dihentikan pada saat menderita maag kronis. Tetapi ada juga obat yang akan membantu mengatasi penyakit maag kronis dan mempercepat penyembuhan sebab obat itu bisa menetralkan asam lambung dan menurunkan produksi asam lambung. Untuk sakit maag juga dibutuhkan antibiotik yang berfungsi untuk mengobati bagian yang terinfeksi oleh Helicobacter pylori. Lalu maag yang berasal dari anemia pernisiosa bisa diobati dengan bantuan vitamin B12.
Tingkat keparahan dari maag tidak dapat kita kenali hanya dari gejalanya. Sebab, setiap orang itu beda. Sensitifitas dan psikis yang dimiliki oleh setiap orang tidak sama. Contohnya ada orang yang lambungnya hanya terluka sedikit tetapi merasakan sakit yang luar biasa. Sebaliknya, ada yang lambungnya sudah terluka parah tetapi orang tersebut masih santai bekerja dan menjalankan aktifitas, minum kopi pula. Jadi gejala dari maag kronis tidak bisa dijadikan patokan untuk tingkat keparahan maag yang dimiliki oleh seseorang,

sumber : http://diethuteri.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar